Rabu, 03 Juni 2009

Hacker 2

[IDENTIFIKASI HACKER]

Menurut Marc Rogers, Hacker dapat di-identifikasi atas:

[1]. Old School Hackers
Kelompok tertua sekaligus pionir dari mitologi Hacker.
Mereka adalah sekelompok anak muda 'Techno Nerd' yang
berasal dari MIT atau Stanford University. Mereka begitu
menikmati pemprograman dan analisa sistem tanpa tertarik
kepada pengerusakan sistem dan pencurian data.

[2]. Script Kiddies atau Cyber Punks
Kelompok ini biasanya lebih muda. Mereka berusia 12-30 tahun
dan kebanyakan masih berada dibangku sekolah. Bosan
terhadap sekolah, namun mereka mempunyai pengetahuan yang
luas tentang teknologi. Mereka mengambil script/eksploits
lalu menggunakannya untuk menghancurkan sistem sebanyak
mungkin yang dapat dilakukannya.

[3]. Profesional kriminal atau CRACKERS
Kelompok ini memiliki kemampuan komputer yang sangat
tinggi, namun memiliki sifat naluri pengerusakan yang besar.
Mereka biasanya dibayar oleh sebuah perusahaan untuk
menjatuhkan lawan bisnisnya.

[4]. Coder/Virus Writer
Bakat alamiah seorang programmer. Mereka mampu melakukan
Coding setiap hari, serta menemukan kelemahannya. Mereka
tertarik dengan sebuah kehidupan artifisial. Membuat sesuatu
yang 'hidup' dalam komputer. Mencobanya dalam sebuah
laboratorium virus komputer yang disebut 'ZOO', lalu
melepaskannya di dunia liar (baca: Internet)



[HACKER VS CRACKER]

Di sisi lain dunia Hacker. Terdapat pula sekumpulan ahli komputer
bawah tanah, 'Techno Junkies', atau yang lebih dikenal sebagai
CRACKER.

Cracker adalah sisi gelap dari Hacker. Mereka mengggunakan
kemampuan mereka untuk mendapatkan akses ke dalam komputer/data
bank dan data-data rahasia. Pada dasarnya mereka adalah orang-orang
pintar, kepandaian mereka dalam ilmu komputer menyamai -bahkan
lebih- dari Hacker, namun sayang ilmu mereka dimanfaatkan untuk hal
yang tidak berguna.

Dari sini bisa kita tarik kesimpulan bahwa, ada jurang pemisah
antara Hacker dengan Cracker. Keduanya adalah relevan tapi tidak
sama. Keduanya tetaplah aktifis elektronik, namun berjalan di jalan
yang berbeda.

Bagi Hacker, mereka biasanya sedikit enggan untuk berhubungan dengan
Cracker. Cracker sudah seharusnya keluar dari 'Play Pen' (box tempat
bayi bermain) dan mulai untuk menanggapi komputer secara serius
bukan sekedar bermain (baca: bereksperimen)


[PANGGUNG PERHACKINGAN]

Jika kita melangkah lebih dalam, mengenal dan bukan hanya
mengetahui, kita akan menemui sebuah sub-kultural dalam dunia
Hacking. Secara elektronis, Hacker-Hacker seluruh dunia berhubungan
baik itu melalui IRC, Messengger dan E-mail. Dan dalam menjalin
hubungan yang baik antar sesama Hacker dibentuklah sebuah aturan
main/kode etik.

[KODE ETIK HACKER]

[1]. Akses ke komputer atau apapun yang dapat mengajari
anda bagaimana dunia bekerja haruslah tidak terbatas.
Selalu acungkan jari tengah dalam setiap bentuk
imprelialisme dan pengekangan.

[2]. Semua informasi haruslah gratis (bebas)

[3]. Jangan pernah percaya kepada OTORITAS.

[4]. Hackers -dan siapa-pun- haruslah dihargai dengan
kemampuan Hackingnya, bukan dikarenakan bogus kriteria,
seperti tingkatan, umur, dan posisi.

[5]. Kita dapat membuat keindahan dengan komputer.

[6]. Komputer dapat membuat hidup kita menjadi lebih baik.

[7]. Seperti lampu 'Aladdin', kita dapat membuat apapun
berada dalam genggaman.


Setiap Hacker sejati haruslah selalu menjalankan kode etik, walaupun
tidak ada keharusan dalam menjalankannya. Namun dalam dunia
itelektual, melanggar kode etik adalah suatu hal yang sangat
memalukan. Ingatlah, Hacker memiliki ingatan yang baik, sekali saja
anda melanggar kode etik, maka untuk kembali dan berinteraksi dengan
komunitas dibutuhkan waktu yang sangat lama.

Berkembangnya komputer mini dengan harga yang semakin terjangkau
membuat komunitas elektronik ini meluas.

Pada saat itu (1980-han), adalah suatu kebanggaan untuk menggunakan
komputer bagi remaja. Sebagian dari mereka hanya mempergunakan
komputer untuk bermain game. Namun sebagian diantara mereka tumbuh
menjadi Hacker sejati melalui seleksi alam.

Saat modem menjadi sebuah kebutuhan, dan BBS (Bulletin Board System)
tersebar dimana-mana. Sudah saatnya untuk mengintip keluar. Dunia
virtual begitu luas. Dan komunitas kembali terbentuk.

Dalam jangkauan yang lebih luas lagi terminologi Hacker 'baru'
terbentuk. Mereka kebanyakan remaja, memili kemampuan komputer yang
tinggi, dan selalu tertarik untuk mencoba hal-hal baru.

Satu-persatu komunitas kecil terbentuk, mereka tidak hanya
berhubungan melalui BBS (baca: Mail Box), namun pertemuan-pertemuan
'nyata' mulai dilakukan. Dan untuk menegaskan eksistensi mereka,
dikenallah sebuah Manifesto atau lebih dikenal sebagai 'THE
CONSCIENCE OF HACKER'. Pertama sekali dirilis dalam majalah
elektronik (e-zine) Phreak-Hack (PHRACK), yang ditulis oleh 'The
Mentor'

[THE CONSCIENCE OF HACKER]

Ini adalah dunia kami sekarang
Dunia-nya elektron dan switch
dan keindahan sebuah baud.

Kami ada tanpa paham kebangsaan, perbedaan warna kulit, atau
prasangka keagamaan.

Anda memproklamirkan perang, membunuh, dan berlaku curang,
dan membohongi kami serta meyakinkan bahwa ini adalah untuk
kebaikan kami, namun tetap saja kami disebut kriminal.

Ya ... saya adalah seorang kriminal.

Kejahatan saya adalah rasa ingin tahu.

Kejahatan saya adalah LEBIH PINTAR dari kalian, sesuatu yang
tidak pernah kalian harapkan.

Saya adalah seorang HACKER, dan ini adalah MANIFESTO-ku

Kalian bisa menghentikan saya, tapi tidak akan pernah dapat
menghentikan kami semua. ...



[The Mentor, Phrack issue 0x07]


[KOMUNITAS CYBER]

Seperti halnya kehidupan nyata, masyarakat cyber juga
membentuk-komunitas berdasarkan mood dan persamaan ide. Beberapa
diantaranya berdasarkan daerah/region. Komunitas Hacker tumbuh
seirama dengan komunitas cyber lainnya. Sebagai sebuah komunitas,
komunitas Hacker terdiri atas 'tetua' beserta anggota-anggota nya.
Kmunitas Hacker, biasanya tidak memiliki pemimpin dan tidak begitu
menghargai pemimpin. Mereka percaya semua bentuk 'penguasaan'
tidaklah baik. Namun dari pada itu, komunitas Hacker mengenal tetua,
'kepala suku', atau seseorang yang ditinggikan setingkat namun tidak
dianggap pemimpin.

Pada dasarnya, tidak baik memiliki penguasa (jika pemimpin
diartikan begitu). Dan Hacker tidak percaya dengan penguasa, dimana
setiap individu menjadi penguasa atas dirinya sendiri.

Dalam komunitas,tidak mungkin kita hidup tanpa peraturan, juga tanpa
pemimpin, Hacker juga menyadari itu. Untuk itulah 'tetua' atau
'kepala suku', 'elite', atau 'DEMIGOD'. Mereka ditinggikan dan
didengar pendapatnya (untuk kemajuan bersama), namun tidak seperti
pemimpin didunia nyata, para tetua tidak sepantasnya dihormati
secara berlebihan. Mereka dihargai karena reputasinya, dedikasinya
bukan karena ia adalah seorang tetua.

Hacker berkumpul dan berkomunikasi secara elektronis melalui media
Mailing List, atau diskusi IRC. Namun tidak jarang komunitas Hacker
sejati dikotori oleh para LAMER (Istilah untuk orang yang tidak
memiliki kemampuan Hacking, terlalu sombong dan membanggakan dirinya
melalui IRC channel).

Komunitas pada saat sekarang ini sudah sangat buruk. Menurut seorang
rekan dari USA yang saya hubungi mengutarakan "Hacking Scene is just
bunch of small penis loosers". Ya, ada benarnya. Jika kita melihat
realita sekarang ini 'Para Hacker' hanyalah sekelompok anak sekolah
yang pandai mengunakan script, tanpa mau tahu bagaimana script itu
bekerja. Memang mereka adalah bagian dari komunitas, namun jika
mereka tidak mau belajar, mereka tidak akan lebih hebat dari 'Small
Penis Loosers'.

Lain dari pada itu, masih tersisa sekelompok anak muda serius
yang secara bertahap belajar dan meningkatkan kemampuan mereka,
hingga menjadi Hacker Sejati.

Main stream dunia hacker itu sekarang telah jauh berubah, mereka
mulai menghancurkan infrastruktur yang telah dirintis oleh
pendahulunya. Dan yang lebih menyedihkan lagi, mereka itu tidak
mau belajar dan menjadi pintar, sehingga selamanya menjadi orang
bodoh.

Saya yakin anda tidak ingin menjadi seperti itu !!
sumber:http://ezine.echo.or.id/ezine1/all%20aboutz%20hacking%20-%20h3d87%20a.k.a%20moby.txt

Tidak ada komentar:

Posting Komentar