Hacker
Kembali ke tahun 1959 ketika semua ini bermula. Tak ada yang bisa
membayangkan "EAM room" pada Building 26 MIT saat itu. Sebuah
ruangan baru di MIT, Massacusetts Institute of Technology tempat
dimana sebuah mesin yang bekerja seperti komputer tertidur pulas.
Saat itu tidak banyak orang yang dapat membayangkan sebuah mesin
pintar, sebuah komputer. Namun sebuah keberuntungan bagi beberapa
orang anak muda yang tergabung dalam 'TECH MODEL RAILROAD CLUB',
TMRC. Saat gerbang terbuka lebar, dan inilah saatnya untuk HACKING
dan menemukan bagaimana mesin ini bekerja.
Hacker adalah sebuah julukan bagi seorang programmer yang mampu
membuat sebuah aplikasi atau sebuah alogaritma pemecahan masalah
yang lebih baik dari pada yang telah dirancang bersama. Lebih luas
dari itu Hacker adalah orang yang bisa mengatasi keterbatasan dengan
cara yang lebih baik dan sederhana -bahkan terkesan unik-.
Seorang Hacker memiliki pola pikir yang mantap dalam menyelesaikan
permasalahan-permasalahan seputar logika dan analisa. Hal ini yang
banyak membuat Hacker melabelisasi diri sebagai seorang 'NERD'.
Prinsip serupa yang dilakukan sebagai lompatan sosial dimana
kurangnya penghargaan masyarakat akan 'jiwa/perilaku' Hacker itu
sendiri.
Seiring berlalunya waktu, makna dari Hacking mulai meluas -bahkan
menyalahi- dari makna yang sebenarnya.
Hacking. Setiap maniak komputer, 'Techno Nerd', 'Hackivist',
'Hacker' punya pengertian tersendiri tentang Hacking.
[1] H3D87 (Penulis)
Hacking adalah suatu bentuk pola pikir dan teknik pemecahan masalah
yang lebih baik dari yang telah dirancang bersama dan terkadang
terkesan unik.
Bagi saya Hacking tidak hanya tergantung dalam konteks komputer,
software Hacking, kernel Hacking, hardware Hacking. Namun dalam
konteks dunia. Dunia adalah tempat yang indah untuk Hacking.
Perhatikan dunia, ambil suatu permasalahan dan mulai cari cara untuk
mengatasinya dengan lebih baik.
'Perhatikan, Pelajari, Kuasai'
[H3D87]
[2] R. Kresno Aji
Hacking adalah suatu seni dalam memahami sistem operasi dan
sekaligus salah satu cara dalam mendalami sistem keamanan jaringan,
sehingga kita bisa menemukan cara yang lebih baik dalam mengamankan
sistem dan jaringan.
(Terima kasih atas inputnya :), H3D87)
[3]y3dips (echo staff)
Hacking adalah bagaimana memberikan"nutrisi"yang lebihkepada otakmu,
bagaimana asyiknya mejalankan semua kemungkinan untuk dapatkepastian
hacking adalah memacu batas-batas kemampuan untuk temukan kepuasan;
temukan ; temukan dan temukan.
hacking bukan kejahatan; tetapi seni untuk "hidup" di dunia maya
[4] Anda sendiri ... (temukan)
Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya anda meresapi makna dari
Hacking dalam hidup anda. Setiap manusia punya pola pikir dan
pemahaman tersendiri, sudah saatnya bagi anda untuk mencari makna
Hacking, sesuai dengan hati nurani anda !!
Jangan lupa untuk mengirimkan makna Hacking anda kepada saya via
e-mail ke: h3d87@yahoo.com
[SANG HACKER]
Mari mulai melangkah ...
'I am a Hacker, enter my world.'
[The Conscience of Hacker, The Mentor]
Hacker didominasi oleh pria, dan sebagian besar remaja pria. Cukup
wajar -saya rasa- mengingat setiap pria punya impian dan punya
semangat untuk mewujudkannya. Hacker secara sosial, memiliki status
sosial menengah. Menengah dalam artian mereka cukup sejahtera dan
bisa memiliki komputer dan akses internet. Memang internet tidak
bisa lepas dari kehidupan Hacker. Di internet lah para Hacker
bertemu, berdiskusi dan saling berkelakar.
Secara psikologi dan naluriah Hacker memiliki banyak persamaan.
Setiap Hacker pada dasarnya anti otoritas. Dimana otoritas yang
sewenang-wenang akan membuat semua pemikiran baru dan ilmiah
dilecehkan. Otoritas juga yang membuat sistem dan tatanan kehidupan
begitu menjemukan. Kebebasan itu indah, tapi ingat kebebasan anda
adalah kebebasan orang lain juga. Bersiaplah untuk menarik diri jika
anda mulai merasa cukup egois.
Dalam kehidupan sosial Hacker biasanya tidak memiliki tempat.
Terlarut dalam kehidupan sosial akan membuat anda lengah -bahkan
malas-. Kehidupan sosial itu bukannya menjijikkan, hanya saja budaya
mainstream sekarang sangat keras. Saat manajemen mengalahkan teknik.
Setiap orang berlomba-lomba untuk menciptakan sebuah manajemen yang
ideal, tanpa pernah berpikir apakah sistem tersebut cukup ideal
untuk diterapkan secara teknik.
Kehidupan sosial juga banyak memberi dampak negatif.
Rasionalitas sekarang telah luntur. Setiap teori baru yang
diterapkan dalam kehidupan sosial ditolak dengan sangat skeptik. Dan
yang paling jelas, semakin sorang Hacker terjun kedalam kehidupan
sosial (non ilmiah) mereka sudah tidak punya waktu lagi untuk
membaca, belajar, dan mengembangkan teorinya.
Namun hal ini jangan dinilai dengan begitu ekstrim. Bagaimanapun
setiap manusia adalah makhluk sosial. Butuh orang lain 'yang nyata'.
Dan bukanlah hal yang aneh jika seorang Hacker memiliki kehidupan
sosial yang baik, ikut dalam organisasi sosial masyarakat, memiliki
kekasih dan hidup normal di masyarakat. Hal ini malah sangat baik !
Secara fisik Hacker bisa dikenali dengan kegemaran membaca, tampil
eksentrik, dan memiliki pola pikir yang sedikit -bahkan banyak-
menyimpang.
Gemar membaca adalah syarat utama untuk menjadi seorang Hacker.
Dunia bisa dijelajahi melalui buku. Hacker biasanya tertarik dengan
bahasan berorientasi teknik, fiksi ilmiah juga manual-manual
komputer (biasa disebut RTFM, Read The Fuckin' Manual).
Bacaan fiksi ilmiah secara tidak langsung akan
menginspirasikan kepada kita beberapa hal baru. Bacaan fiksi
ilmiah juga memberikan kita pencerahan kebebasan berfikir. Mulailah
berkhayal, mimpikan sesuatu, pelajari dan wujudkan! Percaya atau
tidak, tapi sebagian besar penemuan dekade ini merupakan impian pada
dekade-dekade sebelumnya.
Hacker dan 'nyentrik' sebenarnya tidak ada hubungan sama sekali.
Namun dengan kebebasan berfikir tadi, setiap Hacker menerapkan
sebuah konsep hidup dan gaya hidup yang unik, yang pasti dengan
'begitu' mereka merasa nyaman.
Kehidupan Hacker sewaktu remaja bisa dikatakan cukup sulit. Remaja
saat ini masih belum bisa memahami kehidupan seorang 'geek'. Geek
sebagai labelisasi dari Hacker terkesan 'glow in the dark'. Baik
fisik maupun psikologis mereka cukup berbeda dengan 'anak-anak
populer' di sekolah. Seperti 'Peter Deutsch' (salah satu Hacker
gelombang pertama), 'anak' ini tidak memiliki kemampuan apa-apa
dibidang olah raga, namun 'master' dalam matematika. Remaja
saat ini jauh lebih menghargai penampilah fisik dan kemampuan
dilapangan. Tidak seharusnya seseorang dihargai karna
'kecantikannya', karna dia adalah seorang '.....', tapi dalam dunia
Hacker seseorang dihargai dari apa yang dilakukan dan apa yang
dipikirkannya.
Banyak diantara Hacker yang bosan dengan formalitas dan tuntutan
sosial. Bahkan diantara mereka, mencoba mendobrak tuntutan sosial
tersebut.
Sebagai contoh, sekolah. Hacker-hacker muda biasanya benci sekolah.
Sekolah sering diibaratkan sebagai 'Makanan Bayi'. Ketika Hacker
tumbuh dewasa dan rasa ingin tahunya tak terpuaskan dengan sekolah,
mereka belajar dari dunia. Belajar dengan mengamati, yang disebut
sebagai visual learning. Sekolah terkadang -hampir pasti- tidak
memberikan jawaban terhadap rasa ingin tahu seorang Hacker. Salah
satu alasan mengapa mereka membenci sekolah.
Satu-satunya cara untuk mengenal dunia adalah dengan mengamatinya.
Kita harus belajar dari dunia. Perhatikan dunia, cari pola dan
kesamaannya maka kita akan dapat belajar banyak hal.
Sebagai contoh:
Kita belajar hukum kelembaman di sekolah. Dimana sebuah benda
cenderung untuk mempertahankan posisinya untuk tetap diam atau
bergerak melalui garis lurus.
Coba kita hubungkan dengan kehidupan. Anda pasti pernah untuk
mencoba bersantai sejenak dihari libur. Hari pertama anda habiskan
untuk bermain Play Station (tidak belajar). Hari ke 2 anda habiskan
untuk mencoba 8 game terbaru yang anda download beserta crackz nya
(tanpa belajar). Begitu juga hari selanjutnya anda habiskan dengan
bermain tanpa belajar, hingga liburan usai. Dan ketika anda memulai
untuk kembali belajar, anda akan mendapat kesulitan dan bahkan
terkadang anda harus memulai dari awal (scratch) lagi. Saat inilah
'kelembaman' terjadi pada diri anda. Diri anda cenderung untuk
mempertahankan posisi untuk tetap bermain dan tanpa anda sadari anda
yang telah berada 2 satuan disebelah kanan titik keseimbangan (2
poin kebaikan), ternyata sekarang berada 2 satuan sebelah kiri titik
keseimbangan (2 poin keburukan). Anda telah bergeser 4 langkah
kebelakang dari posisi awal. Maka untuk mencapai nilai yang lebih
tinggi dari posisi awal tadi, anda harus mengeluarkan energi
sebesar:
2 (sampai titik keseimbangan) + 2 (posisi awal anda) + n (posisi
yang hendak anda raih).
Semua hal dalam hidup ini saling berhubungan. Pelajarilah !!
"Pelajarilah semesta ini. Jangan merasa kecewa jika dunia tidak
mengenal anda, tapi kecewalah jika anda tidak mengenal dunia"
[Kong Fu Tse]
sumber:http://ezine.echo.or.id/ezine1/all%20aboutz%20hacking%20-%20h3d87%20a.k.a%20moby.txt
Rabu, 03 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar